banyak sekali fenomena dunia yang diluar kendali kita sebagai manusia. terkadang kita berharap sesuatu yang ternyata hal itu merupakan penolakan dari orang lain. seringkali pula kita menolak hal itu dan justru orang lainlah yang mengaharapkannya. harapan dan penolakan seringkali datang beriringan kepada objek atau subjek yang sama. sangat disayangkan namun hal itu harus berjalan layaknya hukum alam.
sejauh ini, mungkin akulah tolakannya dan dialah harapannya. sesimple "quality times" bersamamu saja sangat sulit untuk kudapatkan. beribu cara mungkin akan mengarahkanku pada agresivitas tinggi yang membuatku enggan untuk konsisten melanjutkannya, khawatir kamu risih akannya. bisa jadi ini hanyalah kekhawatiranku, tapi ketahuilah, seorang libra punya feeling yang kuat dan jarang sekali meleset dari tebakannya. ada hal yang lebih penting dari rasa percaya diri, yaitu soal Sadar diri. dan aku mencoba untuk sadar diri kali ini. untuk menjadikannya cek and balance terhadap setiap tindakan yang kulakukan.
dibalik semua hal yang sudah kulakukan dan yang kukhawatirkan, sejujurnya aku bukanlah orang yang terlalu peduli atas apa yang orang lain persoalkan. pun aku tidak pernah mencoba memberikan diri ini bayangan bahwa engkau akan menjadikanku sebagai harapan. yang pasti adalah, hingga saat ini kau masih harapanku. jika kau atau bahkan orang lain mencoba meraba dan bertanya mengapa aku tidak memiliki bayang itu, jawaban pastinya adalah "aku enggan untuk menodai rasa cintaku yang tulus, dengan keegoisan harapan ingin dibalas". biarlah cinta ini tumbuh secara alamiah tanpa ternodai harapan, ingin dapatkan balasan. karena aku sangat sadar bahwa tidak ada yang bisa memaksa cinta. pun tidak ada yang bisa membatasi cinta. biarlah ia tumbuh dan berkembang indah layaknya bunga-bunga ditaman.
itulah idealisme yang coba aku bangun dan tanamkan dalam benakku. walau sejujurnya aku masihlah manusia biasa. aku yang terkadang mencoba bijak, sebenarnya tidaklah sebijak itu.dalam kesendirian, seringkali aku suka membanding-bandingkan diri. dengan kata andai, aku terlena akan lamunan indah kehidupan bersamamu. walaupun itu hanya dalam lamunan, namun cukup untuk membuatku merasakan kebahagiannya. aku tahu, diriku mungkin tidak pernah ada dalam barisan pilihan yang kamu harapkan. namun aku tetap percaya, alam punya hukumnya sendiri. engkau tetaplah harapan hingga alam menyadarkan dan mencabut harapan itu dariku, entah itu kapan.