selalu ada yang pertama dalam hidup. dan kan kutandai itu dengan tulisan. 

first one, mungkin inilah awal yang ingin kumulai gores dalam narasi singkat ini.

bergelut dengan kehidupan,  mencoba berdamai dengan target harian. belum lagi masih banyak hal yang perlu kusesuaikan. mengeluh bukan hal yang patut aku lakukan. yang terpenting adalah menyertakan syukur dalam setiap tutur. sepenuhnya percaya pada sang pengatur, niscaya itulah hal terluhur yang tak mampu diukur.

momen idul adha, menjadi momen tersendiri bagi setiap orang. berkumpul bersama keluarga adalah pilihan paling ideal. menghabiskan setiap detik seruan kebesaran disanding orang tersayang. bahu-membahu membereskan rumah dan persiapan ibadah tahunan. serta menyusun rute safari berburu maaf dari keluarga terdekat, kerabat hingga tetangga terdekat. sungguh sangat indah terbayang khususnya bagi kami yang masih harus berjuang dan menyimpan itu sebatas hanya dalam angan.

dalam perjalanan, sehari sebelum takbir dikumandangkan. aku iringkan kalam itu sepanjang perjalanan menuju area. dan disitulah tanpa terasa air mata mengalir deras membayangkan setiap dosa yang terlewat tanpa tobat yang benar-benar dijalankan, taubatan nasuha. membayangkan setiap detik yang tersia-sia ketika masih luang. membayangkan efek domino panjang akibat terlalu nyaman di zona aman. 

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar,,, lailahaillahu Allahu akbar... Allahu akbar walillahilhamd.

namun, meratap bukanlah hal yang bijak. let bygone be bygone. mari mulai langkah untuk berbenah lalu kemudian berserah, tanpa menyerah untuk mengejar kehidupan yang lebih indah dan penuh berkah tentunya dengan ridhollah.

afirmasi itulah yang berusaha kutanamkan dalam linangan air yang tetiba saja makin deras bersamaan dengan seruan takbirku seraya melawan laju kendaraan yang juga tak kalah keras. untuk waktu yang lama, akhirnya aku bisa MENANGIS,,,,

nyaringnya seruanku senada dengan air yang ikut mengalir, dan akhirnya aku pun sesenggukan dibalik helm dengan mulut tertutup masker duckbill berwarna putih itu. tenang dan lebih tenang lagi. hati terasa semakin damai. emosi negatifku seakan luntur ikut terurai, 

hilang terserap masker.

aku, manusia dengan sejuta afirmasi positif ini melanjutkan aktivitasku. menatap semua dengan positif. karena aku sangat sadar. apapun yang telah, sedang dan akan terjadi. sebenarnya terjadi secara netral. tergantung kita akan mengarahkannya pada kutub utara atau selatan. jika memang ini kurasa berat, mungkin ini pilihan paling tepat. karena ku juga sangat setuju pada bernadya dengan lirik lagunya 

"hal-hal baik yang datangnya belakangan"

baiklah, itu first one yang pertama. emang ada yang kedua?

tentu saja ada. 

first one selanjutnya,

idul adha kali ini memang sangat berbeda, selain di tempat yang tak lagi sama.banyak hal tak terduga datang tiba-tiba. aku selalu punya keyakinan, jika tak punya privilege akan susah menemui kesempatan untuk mengekspresikan diri. event kapasitas kita ada disitu. namun dibalik itu, aku tetap yakin kesempatan pada akhirnya akan datang ketika kita mampu bertahan. bertahan dalam keistiqomahan. 

ya,,, pravillage yang kumaksud adalah menjadi bagian inti dalam rangkaian kegiatan idul adha. khotib, imam bahkan bilal biasanya sudah diisi oleh mereka yang punya keturunan (nashab) baik. sayang bagiku, aku tak bisa memilih itu. nashabku tak sebaik mereka. padahal aku sangat ingin merasakan adrenalin itu. bahkan sejak dari usia remaja awal.

dan tahun ini, akhirnya untuk pertama kalinya aku bisa menjajaki adrenalin itu. lewat sebuah chat tiba-tiba yang kuterima saat jam 05.00 pagi. satu jam sebelum sholat ditunaikan.

"Sholat pkl 06.00, jd imam ya"

sungguh isi pesan yang "PHUUUH" 

mau ditolak, itu adalah hal yang sudah lama ingin kurasakan. mau menyanggupi persiapannya terlalu minim. dalam pertimbangan, seketika kuteringat pada narasiku. "dunia tak akan pernah menunggu kita siap. dunia hanya tau kita siap atau tidak" dari situ, aku pun mengiyakan tawaran langka ini. 

dan yap, ini adrenalin pertamaku. first one yang akan kuingat sepanjang masa hidupku didunia. grogi? banget pastinya. namun alhamdulillah, berjalan dengan lancar. Allah lancarkan semuanya. Allah baik banget, memberikan kesempatan ini padaku yang sebenarnya belum pantas disitu. aku gak tahu, kesempatan ini pertama dan terakhir yang diberikan atau justru menjadi langkah awalku untuk kesempatan berikutnya. namun percayalah, aku enjoy dengan kesempatan ini. PR-ku selanjutnya adalah lebih memantaskan diri lagi. memperbaiki, mendalami dan lebih mengistiqomahi agar tidak hanya cover yang tampak indah. namun isinya tak kalah menawan.

see you in my next story,,,,,